Liburan ke Bogor

Kamis pagi sekitar jam 07.00, gw dan Deta (cw gw...) dah siap-siap menuju terminal Kalideres untuk memulai petualangan seru ke Bogor di hari libur ini. Beberapa hari sebelumnya gw, Mba' Benet, Raindy, dan Mba' Retno (temen2 kantor...) memang sudah merencanakan tuk 'Wisata Kuliner' ke Bogor...(belakangan diketahui bahwa Mba' Retno gak jadi ikut karena harus masuk ke kantor untuk berjuang membela negara...hehehe..piss Mba'...).

Maka hari yang ditunggu tiba, dan planningnya adalah janjian ketemu di Bogor (tepatnya di Botani Square...), so gw ma Deta berencana naik bis ke Bogor dari terminal Kalideres. Ternyata setibanya di terminal semua diluar dugaan gw, kita harus nunggu bis jurusan Bogor sampai hampir 1 jam (lebih tepatnya 58 menit 34 detik), dan itupun bis harus 'ngetem' sekitar 15 - 20 menit baru mulai jalan. Keluar dari terminal, bisnya ternyata berjalan sangat lamban, bahkan lebih lamban dari kura2 yang mau melahirkan...wuhhh...kesel banget!

Anyway...setelah hampir 3 jam berada dalam bis...akhirnya sampai juga di Bogor. Dengan perasaan yang agak kurang enak karena telat (rencana awal kumpul jam 09.00 di Botani Square...), akhirnya gw ma Deta ketemu dengan Raindy, Mba' Benet, dan Mba' Lia (wah...ternyata Mba' Benet ditemani oleh sang adik...hehe...rame niy...) di Botani Square.

Tanpa buang-buang waktu lagi kita langsung menuju Tajur, tepatnya di SKI (sentra industri tas, sepatu, dsb) naek angkot (di Bogor banyak banget angkotnya euy...). Menurut Raindy (orang Bogor asli), di SKI ini gak hanya tempat belanja tas, sepatu, baju dan pernik-pernik lainnya, tapi ada tempat bermain (flying fox, offroad go kart, paddling, pain ball, dll), tempat makan (ada yang jual roti unyil ma asinan juga lho...). Selain itu juga tempatnya adem, pas juga buat liburan sekeluarga.
Sungguh... sebuah konsep tempat wisata yang unik.

Setelah makan Laksa khas Bogor dan puas belanja tas (gw ma Deta sampe mabok kebingungan mau beli tas yang mana...murah banget lagi harganya...gila!...) trus keliling SKI sambil makan es Cendol...kita langsung cabut sebelum tempat ini meledak pengunjungnya menjelang sore hari yang makin padat dipenuhi mobil-mobil berplat 'B'.













Cw gw dah kayak kesurupan kalo belanja kayak gini



Next destination
adalah nyicipin Mie Sehat yang letaknya di Jl. Roda, tapi sebelumnya mampir dulu ke tempat usaha pembuatan roti Bokap en Nyokapnya Raindy yang gak jauh letaknya dari tempat yang jual mie. Sampai di rumah makan itu, gw langsung pesen Mie Hijau (rasa Bayam..), ada juga yang pesen Mie Orange (rasa Wortel ) sama Mie Ungu (gw lupa yang warna ini rasa apa... tapi yang pasti sayuran.. terong kali yah...).














Ini dia Mie Rasa Bayam yang lebih mirip cendol



Abis kekenyangan makan mie rasa Bayam, kita meluncur ke Venus beli roti Unyil. Tapi karena tempatnya rame banget dan antrian yang panjang banget... diputuskan gak jadi beli roti Unyil, karena sempet ngobrol dengan salah satu orang yang ikutan ngantri, katanya dia dah ngantri selama 4 jam! Gila! Gak masuk akal!
Dengan berat hati meninggalkan Venus dan bergerak menuju stasiun naek angkot No. 10 (harus apalin no. angkot supaya gak nyasar...).

Diperlukan perjuangan yang amat sangat menuju ke stasiun, ditemani hujan lebat nan deras (emang cocok dengan sebutan Kota Bogor = Kota Hujan) dan kemacetan yang luar biasa, akhirnya sampe juga di Stasiun.
Waktu itu dah menjelang pukul 17.00, dan gawatnya keberangkatan terakhir kereta Pakuan Express menuju Jakarta adalah pukul 17.15, so... tanpa diberi aba-aba, kita berlarian menuju kereta setelah sebelumnya beli tiket tentunya.
Dengan keahlian berlari gw yang sudah terlatih sejak kecil karena terlalu sering diuber-uber ayam tetangga, dan sesekali lompat melewati gerbong kereta AC Ekonomi yang parkir menghalangi jalan menuju gerbong Pakuan Express, gw ma Deta akhirnya bisa dapet tempat duduk walaupun baju kita lumayan basah kuyup. Digerbong itu ternyata Mba' Benet dan Mba' Lia dah nyampe duluan dan duduk satu gerbong dengan kita.

Petualangan seru ini ditutup dengan perjalanan pulang ke Jakarta naek kereta Pakuan Express yang lama-kelamaan bikin gw merinding kedinginan menuju stasiun Juanda - Jakarta. brrrrhh....

Tugas ke Bandung

Selasa 24 Maret 2009 pagi gw dapat instruksi dari atasan untuk ke Bandung bareng sama temen gw Weesnoe untuk survey ke lokasi salah satu supplier kantor.
Kita berangkat pukul 08.00 wib menggunakan mobil kantor.
Setelah 2 jam perjalanan melalui tol Padalarang dengan driving skill temen gw yang rada-rada sinting itu, akhirnya sampailah kita di Bandung.












Hujan deres banget pas perjalanan pulang


Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih 1,5 jam mencari lokasi supllier itu ( dan gw sempet nanya-nanya ke beberapa orang, termasuk diantaranya sopir taksi, tukang rokok, tukang koran, dsb ), akhirnya ketemu juga lokasi yang dicari, setelah bebincang sejenak dengan pemiliknya kita diajak ke lokasi lainnya yang letaknya lumayan agak jauh dari lokasi pertama.
Kira-kira satu jam meninjau lokasi dan mengambil beberapa gambar pake kamera digital kantor, akhirnya selesailah acara kunjungan tersebut. Waktu kira-kira sudah mendekati pukul 13.00 ( dan kita lom makan siang jek...), dalam perjalanan kembali ke lokasi pertama kita mampir ke Warung Nasi Ampera tuk makan siang...( wuih ... tempatnya adem bener ).
Bingung kelamaan mikir mau makan apaan ( soalnya keliatan enak-enak semua ), akhirnya kita pasrah aza mau disediain makanan apapun selama itu bisa menenangkan cacing-cacing kremi yang dah pada konvoy di usus gw.
Selesai makan kita kembali ke mobil 'tuk balik mengantar relasi kembali ke kantornya di lokasi pertama, tapi sebelumnya diajak mampir cari oleh-oleh khas Bandung dulu, yaitu Brownis Kukus Amanda yang lezat nan nikmat itu...yummy...
Kira-kira pukul 14.00 gw dan Weesnoe dah siap-siap OTW ke Jakarta ( sori niy Wees... loe harus nyetir mobil Jakarta - Bandung - Jakarta... hehehe), dengan cuaca di Bandung yang saat itu memang agak kurang bersahabat. Mendung gelap dan hujan deras sederas derasnya ( bahkan titik air yang turun segede biji jagung ...).
Yah...kembali ke jalan tol, dan ini brarti gw harus berjuang melawan ketakutan gw disamping temen gw yang (lagi-lagi) menunjukkan aksi sintingnya. Dan...(aha...) gw punya ide... ternyata makan di Warung Ampera tadi membuat gw jadi mengantuk dan daripada gw kejang-kejang ketakutan gara-gara gaya nyetir temen gw yang sinting itu, mendingan gw tidur aza....ZZZzzz... ( sori Wees... gw ngantuk beneran man...).
Dan setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam, kita sampai juga di kantor dengan selamat tanpa ada kekurangan sesuatu apapun...akhirnya...

Thanks bro..buat petualangan yang gila dan sinting selama 1 hari bersama loe di Bandung...
Mudah-mudahan gak kejadian lagi...gw kapok dah.

Cuaca yang ekstrim

Minggu-minggu ini kayaknya cuaca dah gak bisa ditebak lagi...

Bayangkan...

Pagi-pagi berangkat ke kantor, cerah banget, sinar mataharinya menusuk mata saking terangnya. ( silauw men... ), pas makan siang makin gak karuan panasnya ( bahkan sempet mencapai 34 derajat Celcius!)...what a global warming effect...
Nah begitu menjelang sore ( sekitar jam 15.00 wib ) mendung mulai datang, dan angin kencang berikut udara dingin menjelang...lalu hujan lebat sampai menjelang malam
Kalo kondisi badan lagi gak fit dijamin langsung tepar dan itu yang sedang terjadi di badan gw...
Dah lebih dari 1 minggu flu ini tidak kunjung reda.. bahkan sampai mengganggu pendengaran ( kuping gw yang kanan rada-rada budeg gitu... ).
Berbagai obat flu dah dicobain...( mungkin perlu minta air ke Ponari kali yah...), dan memang gak terlalu pengaruh bahkan terapi air putih yang biasanya manjur juga belum mempan...uedan...
Mungkin perlu satu jurus manjur niy... yaitu makan kenyang trus tidur lebih awal sepulas-pulasnya... Let's do it....

Jiwa yang tetap hidup



Darimana kita berasal?
Mengapa kita di sini?
Di mana kita ketika kita mati?
Apakah diluar sana?
Apakah terbaring tidur?
Adakah yang pasti dalam hidup?

Katanya hidup ini terlalu singkat,
dan hanya diberikan satu kali saja.
Tetapi mungkinkah mendapat lebih?
Apakah sebelumnya aku sudah hidup?
Atau inikah semua yang aku punya?

Jika aku mati esok hari, aku akan baik-baik saja
karena aku percaya bahwa setelah kepergianku,
ada jiwa yang tetap hidup

Dulu aku selalu takut akan kematian
Dulu aku berpikir kematian adalah akhir dari segalanya
Tetapi itu dulu, sekarang aku tidak takut lagi.
Aku tahu jiwaku akan bangkit.
Aku mungkin tidak pernah menemukan jawabannya,
dan aku juga tidak mengerti kenapa
Aku mungkin tidak pernah bisa membuktikannya,
tetapi aku tahu aku masih harus mencoba.

Jika aku pergi, jangan menangisi kuburanku!
karena aku sudah tak di sini lagi
Tapi kuharap kalian tidak melupakanku.

Terasa damai dengan sinar terang di sekelilingku
Bebas dari rasa takut dan sakit.
Pertanyaan yang selama ini di pikiranku
membantuku untuk menemukan arti hidupku ini.

Akhirnya aku merasa damai bersama gadisku dalam mimpi.
Dan sekarang aku di sini, semuanya terlihat jelas
Aku akan mencari tahu apa artinya semua ini.

Jika aku mati, aku tak akan takut,
karena aku yakin jiwaku akan tetap hidup....

(Terjemahan bebas dari lirik lagu Dream Theater 'The Spirit Carries On')

Find Another Day



Menemukan hari yang baru, seperti terlahir kembali dengan sekumpulan ide-ide segar menanti sepertinya menjadi impian gw saat ini.


Saat hari-hari sudah terlihat membosankan dengan rutinitas yang tak henti-hentinya memaksa otak gw harus kerja rodi, tapi harus tetap semangat karena ada keyakinan dalam diri gw, untuk menemukan hari lain yang akan memati-surikan rutinitas sejenak untuk kembali mencari makna kehidupan sejati...


Sarapan Bubur Ayam










Saat libur saatnya sarapan bubur ayam...
Iya soalnya di sekitar rumah gw, tukang bubur kalo lewat jam 7.00 WIB ( tepat banget... kagak pernah telat sedetik pun ), nah kalo hari kerja pasti gak mungkin sarapan bubur ayam ( secara kalo jam 05.30 WIB harus dah berangkat ke kantor ), pastinya kalo hari libur merupakan hari yang tepat untuk menyantap semangkok bubur ayam berikut satenya. mmmm... yummy..


Sewaktu pagi di hari kerja pas gw lagi ngelap-ngelap motor pas kebetulan lagi cuti...( bilang aza kalo lagi males kerja pake alasan cuti segala...) si Tukang bubur itu lewat seperti biasa, dan terjadi percakapan sebagai berikut :

Tukang bubur : "Mas sarapan bubur gak niy... mumpung masih banyak satenya... khan bisa milih yang
gede-gede"
Gw : "Oh enggak bang lagi pengen sarapan nasi goreng niy... makasih lain kali aza"
Tukang bubur : "Lah biasanya kalo libur suka beli bubur ayam buat sarapan? Kok tumben?"
Gw : "Maap bang hari ini gw cuti bukan libur.."
Tukang bubur : ???

Kalo kuping kemasukkan air...


Risih banget... Pagi ini pas mandi pagi kuping gw tiba-tiba kemasukkan air... wah rasanya gak enak banget dah...
Dulu pernah diajarin ma nyokap gw... kalo kuping kemasukkan air justru ditetesin air lagi supaya bisa mancing air yang terlanjur dah ngendon didalem kuping bisa keluar...
Tapi karena terburu-buru mau berangkat kerja, teori nyokap gw itu gak gw lakuin... Gw diemin aza... karena gw percaya kalo air kena udara panas nanti air itu akan menguap dan rasa risih ini segera berakhir..
Tapi ternyata sampe di kantor belum juga ilang... ( padahal dalam perjalanan kantor yang lumayan jauhnya itu gw berharap udah ilang )...
Tapi beruntung saat makan siang udara cukup panas ( yaiyalah ini Jakarta kalee ), walau harus mendengar suara-suara aneh saat berjalan... ternyata bener...asyik...hore... setetes air yang ngendon di kuping gw ilang.
Fuih... akhirnya...

Orang lucu dan Orang bodoh



Ternyata untuk menjadi lucu memang tidak segampang membalikkan telapak tangan... bahkan sampai-sampai ada orang yang menjadi seperti orang bodoh untuk dianggap lucu..
Lucu dan menghibur bak seorang komedian professional ternyata selain bakat alami juga harus didukung dari referensi buku-buku dan acara komedian, supaya tidak terlihat monoton dan bodoh dihadapan audiens...
Lelucon yang akan selalu dikenang lahir dari kecerdasan seorang komedian bukan kebodohan tingkah laku ( atau berpura-pura menjadi bodoh ) supaya terlihat lucu.
Sebuah teori yang nongol begitu saja di otak gw... yang kadang membuat gw bertanya-tanya..
Karena setiap membaca buku komedi atau nonton acara komedi gw emang tertawa dan emang lucu, tapi trus nyeletuk "Geblek" atau "Goblok banget".. nah... Trus itu artinya memang lucu atau kita sedang melihat kebodohan manusia agar terlihat lucu...?

Hari libur yang menyenangkan...



Siapa yang gak suka sih sama hari libur?
Semua orang merindukan liburan, bisa mengisi waktu luang bersama keluarga, jalan bareng pacar, atau bisa tidur seharian tanpa keganggu alarm yang berisik tiap pagi ngerecokin mimpi indah yang gak karuan itu...

Hari ini kebetulan hari libur, libur yang lumayan lama ( long weekend katanya ), dari hari Sabtu sampe Senin... masuk lagi hari Selasa. Tapi kadang kalo libur kelamaan bosen juga, kalo liburnya sedikit kayaknya masih kurang... gimana dunks?
Sebenarnya menurut gw ( sori.. subyektif niy ), gak penting berapa lama liburan yang loe punya kalo tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin gak akan terasa menyenangkan. Liburan harusnya diisi dengan hal-hal yang menyenangkan bersama orang-orang terdekat kita... Trus kalo bisa dibikin yang seunik mungkin, apalagi melakukan sesuatu yang belum kita lakuin sebelumnya. Dulu gw pernah rafting bareng temen-temen kantor ke Sukabumi, dan waktu itu gw lom pernah ngerasain yang namanya rafting ( biasanya cuma liat di tv doang..), pas dah ngerasain kayaknya pengen lagi dan lagi... sampe sekarang...
Ada kepuasan batin yang gak gw rasakan sebelumnya, serasa terlahir kembali...
Nah liburan bukan dilihat dari berapa lama hari libur yang kita dapet, tapi kualitas liburan yang bisa kita manfaatin buat ngangkat lagi mood kita yang udah cemberut aza kalo di kantor, sekolah, atau dimana pun itu kita beraktifitas setiap harinya...

Besok kalo libur lagi mau kemana yah?

Daun Bawang


Selama ini kalo kita sedang marah, kesal, dan emosi yang memuncak selalu banyak nama-nama binatang yang kita lontarkan ( = cacian ) sebagai pelepas uneg-uneg dari hati kita.
Pernah gak kita coba untuk mengganti nama-nama binatang itu dengan nama tumbuh-tumbuhan, bisa tanaman, bumbu-bumbu dapur, atau pepohonan.
Salah satunya adalah "Daun Bawang", nama ini selalu gw coba untuk mengganti nama-nama binatang yang selalu gw pakai untuk mencaci dan memaki apabila sedang marah, kesal dan emosi yang udah di ubun-ubun. Memang gak gampang pada awalnya ( sering kelupaan ), tapi lama-kelamaan kalo dilatih bisa kok ( practise makes better at the end ).
Kalo dipikir penting gak sih hal-hal kayak gini, tapi menurut gw penting banget. Setelah gw coba beberapa kali dalam beberapa hari ada manfaatnya. Pertama, kalo kita mau memaki orang dengan nama-nama binatang pastinya orang yang kita caci ikut emosi, tersinggung dan tersulut amarahnya ( bisa-bisa jadi berantem.. ), tapi kalo kita coba caci dengan nama-nama tumbuh-tumbuhan mungkin dia gak ikutan emosi ( tapi malah bingung kali yah :D ).
Trus yang kedua, dengan mengganti cacian kita dengan nama tumbuh-tumbuhan, membuat emosi kita tersalurkan tapi gak perlu sampai meledak-ledak, karena hanya kita saja yang tahu kalo kita lagi emosi. Jadi gak bikin stress ( apalagi bikin penyakit stroke..).

Ada yang mau nyoba?


Translate

Looking for something?