Apa resolusi tahun 2010?




Sebuah pertanyaan mendasar menjelang tutup tahun 2009. Pertanyaan yang biasanya cuma menjadi pelengkap menghadapi tahun yang baru. Supaya terlihat siap dan mantap menghadapi pelbagai persoalan dan tantangan di tahun 2010. Lalu apa jawabannya?
Sepanjang merayakan tahun baru, setiap resolusi yang gw buat gak pernah gw evaluasi lagi. Gak tahu kenapa setiap resolusi yang dibuat seolah-olah sirna begitu menghadapi kenyataan dimana gak banyak perubahan yang berarti dari tahun sebelumnya. Tapi gw selalu bersyukur bisa melewati tahun demi tahun dengan segala ketakutan yang menghadang. Gw percaya Tuhan selalu punya rencana lain yang lebih indah dan bisa membantu menjawab resolusi gw yang sebenarnya. Resolusi yang sudah dibuat harus dipertanggung jawabkan. Gw harus belajar konsekuen dan selalu memperbaiki setiap langkah yang salah dengan mempertanggung jawabkan segala akibatnya. *lagi kesambet neh jadi bisa ngomong kayak gini...

Well...gw punya resousi bisa beli rumah tahun ini...* Aminnnnnnnnnnn.... Setelah beberapa kali negosiasi tidak pernah berhasil mendapatkan harga yang bagus (karena keterlaluan dalam menawar harga..hehe), mudah-mudahan tahun ini bisa dapet rumah di lokasi yang strategis dengan harga yang bagus (sesuai budget!).

Another resolution is...gw mau melewati tahun ini dengan membagi waktu sedikit lebih banyak buat keluarga en pacar. Secara tahun ini bakalan banyak waktu tersita untuk urusan kerja, kerja dan kerja lagi...Gw gak mau terlalu banyak berkutat dengan aktivitas gw yang satu ini. Walaupun pekerjaan menumpuk, gw mau tetep punya banyak waktu buat keluarga di rumah dan tentunya sangat banyak buat sang pacar....wuih! uedan!!! Family and girlfriend first!!!

Dan semoga tahun 2010 ini menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.....




It's Christmas Time.....


Gak terasa dah Natal lagi. Gak terasa dah mau Tahun Baru lagi. Dan gak terasa gw masih gini-gini aza, masih suka cengengesan sendirian gak jelas. Tapi tetep bersyukur masih bisa merayakan Natal tahun ini sama orang tercinta, sama keluarga dan saudara-saudara, juga sama temen-temen sepermainan waktu kecil. Bisa ketawa-ketawa lagi, bisa sharing lagi, berbagi kenangan menyambut Natal waktu kecil, duh...stress di kantor bener-bener dah hilang dalam sekejap begitu saja. Ini baru namanya menikmati hidup, ini baru namanya hidup!!!
Natal selalu dihiasi dengan pohon cemara lengkap dengan segala accessories dan lampu yang kelap-kelip bikin mata gak mau kedip memandangnya. Dilengkapi juga dengan berbagai bungkus kado yang tersebar di bawahnya menambah arti tersendiri dari makna Natal sebenarnya, yaitu kebersamaan.
Rasa kebersamaan inilah yang nantinya membawa kita pada kelahiran jiwa yang baru. Ada kerinduan yang mendalam dari jiwa yang sudah jenuh dipenuhi aktivitas dan rutinitas yang membosankan. Dengan berbagi sukacita dalam kebersamaan akhirnya tercipta rasa kedamaian dan memberikan kesegaran baru untuk menyongsong kehidupan selanjutnya. That's the spirit of Christmas!

MERRY CHRISTMAS!

Kepanikan yang satu adalah kepanikan yang lain


Sepertinya gak bakal ada habisnya kalo di kantor gw tuh dah dilanda kepanikan yang makin menjadi-jadi menjelang dibukanya salah satu unit di Bangka. Dengan kondisi seadanya, unit harus tetep buka, walaupun kamar masih bau cat basah. Walalupun koridor-koridornya masih dipenuhi acian yang belum selesei. Kenapa harus memaksakan diri seh? Kalau memang belum siap mendingan juga ditunda dulu, daripada memaksakan diri tapi menambah malu. * Malu-maluin aza...


Serentetan kepanikkan yang terjadi sepanjang tahun ini kayaknya bukti nyata kalo memang belum ada persiapan yang maksimal dari tim untuk menghadapi proyek yang berjalan estafet. Belum lagi hilang kepanikan yang di Banjar, sekarang muncul kepanikan di Bangka dan dah ngantri kepanikan di Ambon dan Bandung. Belum lagi unit-unit existing yang cemburu karena selalu dicuekin karena perhatian kantor pusat sekarang ke unit-unit yang baru lahir (prematur).

Nah kalo dah gitu, giliran gw yang bingung mau ngerjain yang mana dulu. Saking bingungnya sekarang gw hanya bisa nampung komplain dan kerjaan dadakan yang katanya urgent dan harus segera diberesin. Baru mau ngerjain yang urgent dah ditambahin lagi kerjaan urgent yang lain. Kapan seleseinya? * Only God knows why...

Seandainya gw punya satu kompi bala bantuan yang siap sedia kala saat panic button gw pencet. Mungkin saat ini tombol itu dah gw pencet sampe jebol pake kaki saking paniknya ga bisa gw hadapin sendirian. Gw rapuh...dan gw stress!

Translate

Looking for something?